
Disini saya akan sedikit mengulas tentang salah satu bentuk dari komunikasi verbal, yaitu “komunikasi lisan”
Komunikasi lisan digunakan manusia hampir 80% dari seluruh kegiatan manusia, baik dalam oraganisasi maupun diluar organisasi, dalam urusan formal maupun informal semuanya sering menggunakan komunikasi lisan. Inti dalam pembahasan komunikasi lisan di blog ini adalah, Komunikasi lisan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan karena sebagian dari kegiatan inti manusia. Didalam organisasi maupun diluar organisasi kita membutuhkan komunikasi lisan yang baik dan benar. Berkumunikasi yang baik adalah dapat menyampaikian sebuah gagasan dengan tepat dan simple, juga sopan. Dan bisa dikatakan baik juga jika kita bisa menerima gagasan orang lain dengan baik dan sopan juga.kumunikasi lisan membutuhkan hubungan timbalbalik baik antara pembicara dan pendengar.
Jadi kita sebaiknya berkomunikasi dengan singkat dan tepat pada tujuan (menjaga eefektifitas dalam berkomunikasi) mengunakan bahasa yang dipahami lawan bicara kita. Sehingga medapatkan komunikasi yang baik dan dapat berjalan dengan baik.

Pengertian komunikasi lisan
Komunikasi merupakan kegiatan penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan tertentu. Pesan tersebut dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti lisan, tulisan, audio visual ataupun gabungan dari ketiganya.
Dalam komunikasi lisan, pola komunikasi sangat menentukan pilihan kata yang dipergunakan. Organisasi yang hubungan antar unit kerjanya cukup formal, maka bahasa yang dipilih biasanya lugas dan eksplisit. Kata-kata maupun idiom yang dipergunakan jelas bagi siapa saja, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Artinya, kata-kata dipilih sejelas mungkin dan diusahakan yang tidak memiliki makna ganda.
Kiat – kiat agar komunikasi mendapatkan hasil
1. Rencana
Sebelum berbicara, susunlah dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasar kerangka topic yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan pengenalan Anda terhadap orang tersebut, perkirakan secara visual (bayangkan) kemungkinan reaksi penerima pesan terhadap apa yang Anda katakan.
2. Penyampaian
Sampaikan pesan dalam bahasa si penerima. Usahakan gunakan istilah khas yang biasa di lingkungan kerja mereka. Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang Anda sampaikan.
Gunakan komunikasi secara non verbal melalui tinggi rendah suara, tempo dan volume suara, gerak tubuh, postur tubuh, dan lainnya. R. Birdwhistle, seorang pakar komunikasi dari University of Pennsylvania, menyatakan bahwa hanya 7% dari yang dikomunikasikan manusia berasal dari apa yang diucapkan. Selanjutnya 38% komunikasi kita tampak dari tinggi rendah suara, tempo dan volume suara. Sisanya 55% justru tampak dari hal-hal seperti postur tubuh, nafas, warna kulit dan gerakan. Sebagai contoh, mana yang Anda percayai, saat seseorang mengebrak meja dengan wajah merah padam sambil berteriak, “Saya tidak marah!”.
3. Umpan Balik
Dengarkan baik-baik reaksi si penerima pesan. Amati isyarat perilaku mereka seperti angkat bahu, mulut mencemooh, atau mengangguk setuju.
Keterkaitanya komunikasi lisan dengan organisasi
Alat utama dalam komunikasi lisan adalah bahasa. Berbahasa yang baik dan benar dan efektif, padat dan jelas dalam menyampaikan penjelasan. Berbahasa yang baik dan benar dapat membuat suatu oraganisasi menjadi lebih baik dan jelas, karena dalam berorganisasi sangat dibutuhkan komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Sebab kegiatan vital manusia adalah berkomunikasi dengan orang lain baik dalam oraganisasi maupun di luar organisasi.
Kegiatan bekomunikasi hal yang sangat vital dalam sebuah kehidupan demikian juga dalam sebuah organisasi, mengapa bisa begitu ? karena dalam sebuah kehidupan sangat dibutuhkan komunikasi dengan orang lain atau rekan bisnis kita.
Komunikasi lisan di bagi menjadi 2 :
1. Komunikasi personal
Adalah komunikasi antar individu yang biasa terjadi dalam informal atau kehidupan sehari – hari. Meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi dalam sebuah kondisi formal seperti dilingkungan kerja atau sekolah.
2. Komunikasi bediskusi
Missalnya mempresentasikan gagasan atau ide dalam sebuah organisasi atau lingkungan kerja sering kali kita lakukan. Kondiai seperti ini akan terjadi dalam kondisi formal oleh karena itu kita harus menyampaikan dengan kesan yang baik pada sebuah kelompok yang menjadin lawan bicara kita.

Mengembangkan kemampuan berbicara efektif, sehingga dapat menyampaikan gagasan / pemikiran dengan singkat, padat, mudah dimengerti dan memenuhi tata krama / sopan.
Komunikasi merupakan kegiatan vital manusia dalam mengarungi hidup dan kehidupan, bahkan komunikasi memiliki porsi 80 % dari seluruh aktivitas manusia, baik dalam kehidupan informal (pergaulan sehari-hari) maupun kehidupan formal (berorganisasi). Keberhasilan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sangat ditentukan oleh tingkat kemampuannya dalam berkomunikasi.