
Risiko investasi terjadi ketika perkiraan dari hasil investasi yang sebenarnya berbeda atau tidak sama dengan yang diharapkan. Ada 2 tipe risiko investasi, yaitu tipe risiko sistematik (systematic risk) risiko yang tidak bisa didiversifikasi (nondiversifiable risk) yang dipengaruhi oleh sejumlah factor perubahan ekonomi, politik, sosiologi, perang, inflasi, dan kejadian-kejadian internasional dimana tingkat risiko tersebut tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversivikasi portofolio. Yang tergolong dalam nondiversifiable risk antara lain :
Risiko pasar (market risk)
risiko ini disebabkan oleh factor independen dari setiap bentuk investasi dan resiko ini terjadi jika pasar investasi menyimpang dari siklusnya
Risiko suku bunga (interest rate risk)
risiko ini disebabkan oleh fluktuasi dari tingkat suku bunga dan risiko ini terjadi ketika inflasi, level dari siklus bisnis, likuiditas managemen dalam perekonomian
Risiko tarif reinvestasi (reinvestment rate risk)
risiko ini terjadi karena penurunan tingkat suku bunga di pasar (market interest rates) pada saat pembayaran (jatuh tempo) dari sebuah investasi diterima

Risiko mata uang (currency risk)
tingkat risiko yang harus dihadapi oleh seorang investor atas fluktuasi antara dua atau lebih mata uang yang mempengaruhi tingkat pengembalian investasinya
Tipe risiko non sistematik (unsystematic risk) risiko yang bisa didiversivikasi (diversifiable risk), factor pembentuk risiko ini yaitu kapasitas management, mogok tenaga kerja, kecenderungan konsumen (consumer preferences)
Yang tergolong dalam unsystematic risk antara lain :
Risiko bisnis (business risk)
tingkat risiko yang diasosiasikan dengan kemampuan sebuah perusahaan untuk beroperasi secara menguntungkan
Risiko keuangan (financial risk)
risiko yang berhubungan erat dengan laporan neraca keuangan peerusahaan
Risiko cidera janji (default risk)
imbas langsung dari risiko keuangan
Risiko likuiditas (liquidity risk)
Ketidakpastian dalam merubah investasi yang ada untuk menjadi kas dalam periode yang relatif pendek pada waktu yang bisa diperkirakan dan harga relatif tetap
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat toleransi risiko investor dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Factor tersebut antara lain : tujuan yang spesifik (specific goals), jangka waktu (time frame), pengetahuan tentang investasi (investment knowledge), kepribadian(personality), kondisi pasar terkini (current market conditions), kondisi keuangan terkini (current financial conditions), factor umur (age)
Hasil investasi bisa berbentuk peningkatan atas modal (capital appreciation)yaitu seorang investor menitikberatkan pada pertumbuhan investasi yang lebih besar dari investasi awal dan pendapatan (income) yaitu seorang investor lebih menitikberatkan pada apresiasi atau pertumbuhan modal, lebih memilih pendapatan berjalan. Sedangkan peningkatan modal dan pendapatan lebih membagikan deviden dan mempunyai prospek pertumbuhan modal yang berkelanjutan.
Dalam pendekatan alokasi asset bisa digunakan alokasi asset taktis (tactical asset allocation) yaitu metode pendekatan yang menggunakan perkiraan arah pergerakan pasar untuk merubah komposisi asset dalam portofolio. Pembentukan portofolio memperhatikan bentuk-bentuk korelasi (hubungan), jenis-jenis korelasi yaitu :
Korelasi positif (positively correlated) : dua asset memberikan arah pergerakan harga/tingkat pengembalian (return) yang sama
Korelasi negative (negatively correlated) : dua asset yang memberikan tingkat pengembalian saling bertolak belakang satu sama lain. Untuk mengurangi tingkat risiko dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan ke dalam portofolio tersebut yang memiliki korelasi negative atau tingkat korelasi positif yang lemah. Teknik ini disebut diversifikasi.